MUKTAMAR IMM DAN PERANG HIPODEMIK

IMG-20180316-WA0020
Audiensi untuk suksesi Muktamar IMM 2018
Rimbo Bugis-Jakarta, KONFLIK Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM menimbulkan dinamika yang tiada henti oleh para kader IMM se Dunia terutama di Indonesia. IMM periode ini seperti sedang melampaui puncak dinamika orgamisasi dimana perebutan legitimasi tiada henti antara mereka yang berkonflik.

Mulai memanas ketika Jawa Timur di tetapkan sebagai tuan rumah Mukatamar yang di luncurkan di Milad 54 IMM yang sengaja dibuat di Yogjakarta oleh sebagian kecil kader IMM se Indonesia. Padahal saat Tanwir IMM di Papua Barat telah menetapkan Kota Kendari sebagai tuan rumah Muktamar 18 tahun 2018.

Dengan keputusan yang sangat primordualisme itu sangat menyakiti hati kader sebagian besar IMM se Indonesia. Sekenario demi sekenario yang di lakukan kubu Ali Motahirin yang mantan ketua Umum Dewan Pimpinam Daerah IMM Jawa Timur telah terjawab sudah di milad mereka itu.

Persiapan Muktamar di kota Kendari yang suda begitu menginjak 90% di buat kaget oleh kader IMM se Indonesia.  Dengan penetapan tersebut kader IMM Sulawesi Tenggara makin kokoh dalam memperjuangkan harga diri mereka dalam mempersiapkan Muktamar IMM.

Keputusan itu mulailah perang Hipodemik. Dalam ilmu komunikasi, hipodemik merupakan kekuatan komunikasi yang mampu merubah keyakinan kepercayaan publik secara penuh dan kuat. Perang tersebut mulai di getakan untuk meyakinkan dan memperkuat legitimasi dalam berdinamika.

Dalam aturan IMM sendiri yang memiliki kekuatan hukum yang kuat adalah ketua Umum Irfan yang merupakan keputusan DPD IMM se Indonesia melalui sidang Tanwir yang dimana sidang Tanwir adalah kekuatan legitimasi tertingi kedua setelah Muktamar.

Namun Ali Mutohirin yang telah di pecat oleh DPD – DPD IMM se Indonesia masi saja melakukan pemberontakan pemberontakan dengan menjual nama IMM ke berbagai Instansi dan tokoh untuk mencari keuntungan dan memanfaatka  IMM.

DPD IMM se Indonesia melalui hasil komunikasi telah bersepakat untuk mengukseskan Muktamar di kota kendari sebagaimana keputisan mereka di Tanwir IMM di Papua Barat.

Comments