BMKJ |
JAKARTA - Organisasi merupakan wadah berkumpul untuk mereka yang memiliki satu visi dan tujuan yang sama. Ketika visi dan tujuan yang sama tidak dapat di gapai dengan baik maka akan ada solusi untuk merebut visi dan tujuan tersebut.
Perkumpulan masyarakat manipa suda muncul silit berganti dan dari mereka suda barang tentu memiliki tujuan yang sama yakni memajuakan Manipa dan masyarakatnya. Ada yang hinga kini suda berhasil melakukan tindakan tindakan nyata untuk merebut visi tersebut dan ada juga yang bahkan tidak dapat berbuat apa apa.
Manipa tidak pernah menuntut untuk di perhatikan namum kita sebagai masyarakat yang sadar apalagi memiliki kemampuan suda barang tentu tidak bisa menjadi pelupa dan masyarakat yang sombong dengan keberadaanya.
Dengan problematika Manipa yang hinga kini belum terselesaikan. Kini Barisan Muda Kapitang Jongker atau BMKJ hadir untuk melanjutkan perjuangan yang belum selesai. Manipa masi di timpa banyak hal dan permasalahan dan organisasi yang selama ini suda terbentuk dan suda eksis kelihatan lagi mati suri.
Karna hal tersebut BMKJ di bentuk untuk menjawab dan membantu membangunkan mereka yang belum peduli terhadap Manipa untuk bangkit kembali bergandeng tangan melanjutkan cita cita bersama yakni memajukan manipa mensejatrakan rakyat dan tegakan keadilan dan persaudaraan di Manipa.
"Kalau bukan kita siapa lagi, Kalau bukan sekarang kapan lagi. Kini saatnya kita harus bangkit dan katakan kepada mereka kita masi ada untuk Manipa tercinta" kata Ketua Dewan Pertimbangan BMKJ, Rahman M. Nusahuhu melalui pesan singkat Wasthapp, pada Jumaat 4 Mei 2018.
Rahman menambahkan kalau dirinya dan kawan kawan melakukan hal tersebut bukan semata untuk dirinya tapi untuk anak dan cucunya kelak nanti. Dirinya mengatakan kalau drinya tidak lagi muda namun perjuangan ini semata untuk generasinya.
"Kita akan tetap terus berjuang untuk majukan manipa, dengan semangat kapitang para orang manipa yaitu kapitang Jongker. Kami tidak segang segang melawas siapa saja yang menghalang halangi perjuangan kami. Apabila kabupaten SBB tidak melihat kami (Manipa) maka dengan tegas kita gabung dengan kabupaten Buru. Dan pabila SBB tidak mau lepas kita kita akan banjiri Istana Negara untuk menuntut Bupati SBB bertangung jawab" kata Rahman.
Comments
Post a Comment